search this blog

Rabu, 08 Februari 2012

MATAHARI di atas GILI

Enam tahun  bukanlah waktu yang cepat buatku pribadi dan buat teman-teman NH yang merasakan seperti apa yang aku rasakan saat ini.Dulu tepatnya ketika aku masih menginjak bangku kelas Dua Mts ,dan pada saat itu pula aku mendapatkan sebuah Ujian yang dimana Ujian itu mengatakan pada dunia antara Hidup dan Mati.

Tuhan masih sayang padaku,,:) dan singkatnya aku bisa mengtakan Alhamdulillah aku bisa melewati itu semua ,,karena atas kehendak Allah SWT hingga aku bisa menulis sedikit goresan pada sobat" semua saat ini .Dan saat itu juga kami kedatangan seorang tamu dari seorang penulis buku MATAHARI DI ATAS GILI tsb.
namanya "Lintang Sugianto "Penerbit : Republika, Jakarta, 2007 Isi : vi + 547 halaman.
saat itu kami bisa merasakan impian itu ada di depan mata ,disana kami di bimbing bagaiman menjadi seorang penulis ,diajar kesenian lainnya dan menjadi seorang pribadi yang kuat dan terbuka.
Subhanallah Jika aku ingat Moment" itu buliran Air mata terasa ingin jatuh ya Allah,,,
But "Last gone be bay Gone" - yang lalu biarlah berlalu dan semoga kami bisa mengambil Hikmah dari semua itu(Aamiin 3x).
 Novel tersebut satu persatu kami dibagikan ,awalnya sih aku males bacanya tapi dengan penuh rasa ingin tahu dan rasa penasaran ,Ok deh,,Aku memutuskan untuk membacanya!
Halaman 1 berganti menjadi halaman 2 dan Halaman 2 menjadi Halaman 3 begitu seterusnya.
Aku tak sadar ternyata  air Mataku terjatuh perlahan dalam angan" seolah aku merasakan ikut menimbrung dalam cerita tersebut.Tuhan,,,sungguh indah semua itu yang telah engkau ciptakan.
Itulah sekilas perjalan aku menemukan buku tersebut dan langsung bisa bertemu dengan penulisnya.
          
Ini sedikit resensi cerita yang dapat aku posting kepada akhwat/ikhwan sekalian...


Sekelumit Tentang Pulau Gili Gili adalah sebuah pulau di Probolinggo dengan luas 68Ha yang dihuni 8000 jiwa dan mayoritas suku madura yang dapat ditempuh selama 30 menit dari Kota Probolinggo nama lengkap pulau ini adalah Gili Ketapang yang 90% penduduknya adalah nelayan, tak banyak orang yang mengetahui pulau ini, walaupun pulau gili mempunyai pesona taman air bawah laut seperti yang dimiliki oleh objek wisata Pasir Putih atau Papin biasa disebut oleh masyarakat Situbondo tetapi belum dikembangkan secara maksimal seperti di Bunaken. Bahasa Penulisan dan Sejarah Novel Matahari di Atas Gili mencerminkan imajinasi sang penulis begitu “liar” seperti bagaimana penulis menjelaskan bagaimana terjadinya Reproduksi Manusia, bahasa prosa yang sangat indah penuh dengan petuah dan filosofis bahkan membaca Novel ini seolah olah kita diajak memahami bait-bait puisi sehinggan benar seperti komentar W.S Rendra pembaca dengan bebas menerjemahkannya tanpa mesti menggurui dan mengikuti apa kata penulis, begitu juga kemampuan mendeskripsikan kejadian yang sedang berlangsung membuat pembaca dapat membayangkan kejadian yang sesungguhnya dalam cerita, sangat detail dan terperinci. 
                                                   

Tetapi sepertinya pembaca mesti mencari referensi lain tentang Pulau Gili sebab penulis tidak mehhnjabarkan secara detail geografis pulau Gili, Keberadaan Gua Kucing saat ini memang menjadi salah satu tujuan objek wisata dan dikeramatkan oleh Masyarakat setempat tetapi kucingnya sendiri sudah tidak ada karma populasi kucing menyusut dan hilang setelah ditinggalkan oleh syech Ishap atau Ishak yang merupakan penyebar agama Islam karena pulau Gili merupakan salah satu tempat yang disinggahi oleh Syech ishap atau Ishak dalam perjalanan dari Gresik Menuju Blambangan Banyuwangi, anehnya setiap malam jumat legi akan terdengar suara “meong” di sela-sela gua tetapi setelah didekati suara itu menghilang. Isi Cerita Rentetan cerita mengalir begitu runtun, bagaimana seorang Syuhada atau Hada yang menjadi tokoh sentral harus menyikapi hidup setelah ia mengetahui mamak bukanlah orang tua kandungnya namun ia terus berjuang untuk terus menjalani hidup dengan optimis walaupun dalam menempuh pendidikan ia harus berpindah dari satu majikan ke majikan lain yang memberinya toleransi untuk sekolah dan bekerja menjadi pembantu rumah tangga, sampai akhirnya ia dapat menyelesaikan SMA, tapi hidupnya terasa hampa setelah ditinggal mamak untuk selama lamanya walaupun majikan Hada begitu menyayanginya layaknya anak sendiri. Kehampaan hidup Hada kembali bersinar tatkala ia berada di pulau Gili setelah dipersunting seorang lelaki pembuat kapal yang berasal dari pulau Gili, kini ia mempunyai tempat bersandar dari keresahan dan kehampaan hidup pada suamar suminya dan Bu No ibu angkatnya, sosok Hada menjelma menjadi sosok yang penuh semangat tatkala ia ingin memberikan arti hidup pada anak anak pulau gili dengan memberikan pendidikan yang layak walaupun ia tidak pernah punya pengalaman menjadi seorang guru tetapi metode pembelajaran yang ia berikan patut menjadi metode pendidikan dasar yang menekankan pada pola pendidikan bermain sambil belajar tapi memang untuk mewujudkan cita-citanya tidaklah gampang, ia harus mengurai adat dan budaya, pola fikir masyarakat tentang arti pentingnya pendidikan umum di samping pendidikan agama dan pembauran secara totalitas agar ia mampu menjadi bagian dari masyarakat dan bukan dianggap sebagai pendatang, sebuah proses yang cukup panjang. Penggambaran kehidupan manusia yang saling menyayangi sesama terpampang jelas bagaimana seorang suamar menerapkan pada Hada kapan ia menjadi seorang suami yang harus mengambil keputusan yang tidak boleh dibantah oleh istri atau bagaimana menempatkan diri sebagai sahabat pada istrinya Syuhada atau bagaimana suamar menjadi orang lain dengan membiarkan istrinya Syuhada melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak disukai oleh suamar tetapi karena yang dilakukan adalah sebuah kegiatan yang mulia dan tidak menyimpang dari norma berumah tangga, suamar tidak melarang tetapi tetap bertanggung jawab atas apa yang dilakukan Syuhada, sebuah contoh gambaran kehidupan berkeluarga yang ideal. Ternyata kasih sayang suamar terlalu dalam sehingga ia tak sanggup menguburnya dengan material apapun di samping rasa bersalah yang memenuhi ronggga kepalanya sehingga ia tidak mampu lagi berpfikir logis setelah ditinggal Syuhada untuk selama-lamanya, sebuah akhir yang tragis .

Untuk lebih detailnya mungkin akhwat maupun ikhwan bisa langsung baca Novelnya...
Salam Ukhuwah......
Semoga bermanfaat,,,,,